Tomat Diserang Penyakit Misterius

Tomat Diserang Penyakit Misterius

\"BenQ CURUP TENGAH, BE - Selain petani cabai, petani tomat di Kabupaten Rejang Lebong juga mengalami masa yang sulit. Dimana saat ini tomat-tomat petani diserang penyakit baru dan terbilang miterius. Menurut Hariyono (40) salah satu petani tomat di Desa Air Merah Kecamatan Curup Tengah. Penyakit yang terbilang baru tersebut ditandai dengan adanya bercak-bercak hitam pada buah tomat. Bercak-bercak hitam tersebut muncul saat buah tomat mulai membesar. \"Penyakit ini tergolong baru, dan baru kita ketahui saat tanaman tomat kita mulai berbuah,\" ungkap Hari. Lebih lanjut Hari menjelaskan, setelah timbulnya bercak-bercak hitam kemudian, buah tomat akan layu dan diikuti oleh kerontokan. Selain menyerang buah tomat, lambat laun juga menyernag batang tomat sehingga membuat batang tanaman yang kaya akan vitaminc C tersebut layu bahkan mati. \"Karena penyakit ini masih tergolong baru sehingga penanganan yang kita lakukan terbilang asal-asalan, yaitu hanya menerka dengan melakukan penyemprotan menggunakan berbagai obat-obatan pertanian,\" tambah Hari. Lebih jauh, Hari menjelaskan dengan kondisi tersebut, ia tidak bisa melakukan panen, karena sebelum siap panen batang tomat sudah mati dan buahnya layu sebelum masak. Akibat terserang penyakit tersebut, bukan untung yang ia dapat melaikan kerugian, karena ia tidak bisa mengembalikan mulai dari bibit, pupuk hingga keperluan lainnya.  \"Karena tidak bisa dijual terpaksa kita bagikan kepada tetangga,\" ungkap Hari. Sementara itu, terkait dengan harga tomat sendiri pasca mengalami anjlok hingga hanya diharga Rp 300 per Kg. Saat ini harga tomat ditingkat petani di Rejang Lebong mulai merangkak naik. Hal ini seperti disampaikan Juhardi (36) petani tomat di Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang. Menurut Juhardi saaat ini harga buah tomat ditingka petani  berkisar Rp1.000 per kg. \"Saat produksi kita kurang, harga tomat mulai naik, kurangnya produksi ini selain karena terserang penyakit juga karena petani  baru mulai menanam,\" jelas Juhardi.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: